Perkembangan Tekologi Komunikasi

  Di zaman yang sudah sangant canggih ini teknologi komunikasi sudah sangat berkembang pesat. Perkembangan yang begitu cepat ini disebabkan karena kebutuhan user yang sudah begitu pesat. Para user menuntut jaringan yang cepat dan stabil dari sebelumnya. Dan kali ini saya akan membahas perkembangan teknologi komunikasi dari generasi pertama hingga generasi terbaru.

1. 1G

  1G adalah generasi pertama yang digunakan pada system komunikasi selular. 1G atau biasa disebut fist generation merupakan teknologi ponsel pertama yang menggunakan sistem analog, yang umumnya dikenal dengan AMPS (Advanced Mobile Phone System) dan TACS. Teknologi ini mulai digunakan tahun 1970 seiring penemuan mikroprosesor untuk komunikasi nirkabel. Teknologi sistem analog pada 1G menggunakan Digital Signaling. Analog adalah metode yang digunakan untuk mengirimkan informasi dalam jaringan telekomunikasi mobile tersebut. Teknologi 1G hanya bisa melayani komunikai via suara.
  Teknologi generasi pertama (1G) memimiliki banyak kekurangan, seperti kapasitas sistem yang terbatas. Hal ini karena teknologi multiple accessnya masih menggunakan FDMA, dimana selama pembicaraan berlangsung, penggunaan suatu kanal akan diperuntukkan bagi satu subscriber saja. Walaupun subscriber itu tidak sedang mengirimkan informasi, maka kanal yang dia duduki tidak dapat digunakan oleh subscriber lain. Hal ini berlangsung terus sampai pembicaraan selesai. Teknologi yang berkembang tidak kompatibel satu dengan yang alinnya sehingga hal ini membatasi mobilitas subscriber yang hanya bisa digunakan di dalam areanya saja (tidak memungkinkan roaming ke dalam jaringan lain). Service yang ditawarkan hanya sebatas suara. Sistem keamanan pada 1G tidak terlalu baik baik karena modulasinya masih menggunakan modulasi analog (FM). Kecepatan yang ditawarkan pun hanya sebatas 2,4 kbps saja. Bisa dibayangkan seberapa kencangnya jaringan buyut ini.

2. 2G

  Teknologi 2G hadir menggantikan teknologi seluler pertama. 2G merupakan jaringan telekomunikasi selular yang diluncurkan secara komersial pada jaringan GSM standar di Finlandia oleh Radiolinja (sekarang bagian dari Elisa) pada tahun 1991. Berbeda dengan 1G, 2G menggunakan sistem digital. Selain melayani komunikasi suara, 2G juga dapat melayani komunikasi teks, yakni SMS. Teknologi 2G ini memiliki kecpatan 64 kbps.
  2G memiliki beberapa teknologi, namun teknologi-teknologi ini digunakan tidak di semua wilayah. Beberapa teknologi 2G ini digunakan didaerah-daerah tertentu saja. Beberapa teknologi 2G tersebut adalah:
Time Division Multiple Access (TDMA)
  Cara kerja teknologi ini adalah dengan membagi alokasi frekuensi radio berdasarkan satuan waktu. Teknologi TDMA dapat melayani tiga sesi peneleponan sekaligus dengan melakukan pengulangan pada irisan-irisan satuan waktu dalam satu channel radio. Jadi, sebuah channel frekuensi dapat melayani tiga sesi peneleponan pada jeda waktu yang berbeda, tetapi tetap berpola dan berkesinambungan. Dengan merangkaikan seluruh bagian waktu tersebut, maka akan terbentuk sebuah sesi komunikasi.
Personal Digital Cellular (PDC)
  PDC memiliki cara kerja yang relatif sama dengan TDMA. Perbedaannya adalah area implementasinya. TDMA lebih banyak digunakan di Amerika Serikat, sedangkan PDC banyak diimplementasikan di Jepang
iDEN
  iDEN merupakan teknologi yang hanya digunakan di perangkat dengan merk tertentu (proprietary technology FBR). Teknologi ini merupakan milik perusahaan teknologi komunikasi terbesar di Amerika, Motorola, yang kemudian dipopulerkan oleh perusahaan Nextel. iDEN berbasis teknologi TDMA dengan arsitektur GSM yang bekerja pada frekuensi 800 MHz. Umumnya digunakan untuk aplikasi Private Mobile Radio (PMR) dan “Push-to-Talk”.
Digital European Cordless Telephone (DECT)
  DECT yang berbasiskan teknologi TDMA difokuskan untuk keperluan bisnis dengan skala enterprise, bukan skala service provider yang melayani pengguna dalam jumlah yang sangat banyak. Contoh dari aplikasi teknologi ini adalah wireless PBX, dan interkom antar telepon wireless. Ukuran sell radio yang tidak terlalu besar menyebabkan teknologi ini hanya digunakan dalam rentang yang terbatas. Meskipun demikian, teknologi DECT mengalokasikan bandwidth frekuensi yang lebar, yaitu sekitar 32 Kbps per channel. Pengalokasian bandwidth frekuensi yang lebar ini menghasilkan kualitas suara atau data yang lebih baik dalam format standar ISDN.
Personal Handphone Service (PHPS)
  PHS merupakan teknologi yang dikembangkan dan diimplementasikan di Jepang. Teknologi ini tidak berbeda jauh dari DECT yang juga mengalokasikan 32 Kbps channel untuk menjaga kualitasnya. Teknologi ini difokuskan untuk kepentingan di dalam lingkungan populasi tinggi sehingga coverage area FBR tidak terlalu luas. Biasanya teknologi PHS menempatkan BTS di lokasi sekitar area keramaian, seperti mall, dan perkantoran.
IS-95 CDMA (CDMAone)
  CDMAone berbeda dengan teknologi 2G lainnya karena teknologi ini berbasis Code Division Multiple Access (CDMA). Teknologi ini meningkatkan kapasitas sesi peneleponan dengan menggunakan sebuah metode pengkodean yang unik untuk setiap kanal frekuensi yang digunakannya. Dengan adanya sistem pengkodean ini, maka lalu-lintas dan alokasi waktu masing-masing sesi dapat diatur. Frekuensi yang digunakan pada teknologi ini adalah 800 MHz. Namun, terdapat varian lain yang berada di frekuensi 1900 MHz.
Global System for Mobile (GSM)
  Teknologi GSM menggunakan sistem TDMA dengan alokasi kurang lebih sekitar delapan pengguna di dalam satu channel frekuensi sebesar 200 KHz per satuan waktu. Awalnya, frekuensi yang digunakan adalah 900 MHz. Pada perkembangannya frekuensi yang digunakan adalah 1800 MHz dan 1900 MHz. Kelebihan dari GSM adalah interface yang lebih bagi para provider maupun para penggunanya. Selain itu, kemampuan roaming antarsesama provider membuat pengguna dapat bebas berkomunikasi.
3. 2.5G

  Generasi 2.5G merupakan hasil dari penggabungan layanan seluler dengan GPRS (General Packet Radio Service). GPRS (singkatan bahasa Inggris: General Packet Radio Service, GPRS) adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD. Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), Wireless Application Protocol (WAP), dan World Wide Web (WWW).
  GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip 'tunnelling'. Ia menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara kasar sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6 kbps yang dapat disediakan oleh rangkaian tersakelar GSM. Kanal-kanal radio ganda dapat dialokasikan bagi seorang pengguna dan kanal yang sama dapat pula digunakan dengan berbagi antar pengguna sehingga menjadi sangat efisien. Dari segi biaya, harga mengacu pada volume penggunaan. Penggunanya ditarik biaya dalam kaitannya dengan banyaknya byte yang dikirim atau diterima, tanpa memperdulikan panggilan, dengan demikian dimungkinkan GPRS akan menjadi lebih cenderung dipilih oleh pelanggan untuk mengaksesnya daripada layanan-layanan IP.
  Dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115 kbps, sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data multimedia ke komputer, ''notebook'' dan ''handheld computer''. Namun, dalam implementasinya, hal tersebut sangat tergantung faktor-faktor sebagai berikut:
• Konfigurasi dan alokasi time slot pada level BTS
• Software yang dipergunakan
• Dukungan fitur dan aplikasi ponsel yang digunakan
  Ini menjelaskan mengapa pada saat-saat tertentu dan di lokasi tertentu akses GPRS terasa lambat, bahkan lebih lambat dari akses CSD yang memiliki kecepatan 9,6 kbps.
Perbedaan GPRS dan WAP
  WAP merupakan kependekan dari Wireless Application Protocol adalah teknologi seperti WWW dan merupakan protokol untuk mengakses internet melalui HP, sedangkan GPRS (General Packet Radio Service) adalah teknologi koneksi yang digunakan oleh HP tersebut menuju jalur internet. Misalnya, kita menggunakan broadband pada PC yang terkoneksi ke Speedy.
Beberapa komponen utama jaringan GPRS adalah:
    GGSN (Gateway GPRS Support Node): gerbang penghubung jaringan GPRS ke jaringan internet. Fungsi dari komponen ini adalah sebagai interface ke PDN (Public Data Network), information routing, network screening, user screening, address mapping.
    SGSN (Serving GPRS Support Node): gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS. Komponen ini berfungsi untuk mengantarkan paket data ke MS, update pelanggan ke HLR, registrasi pelanggan baru.
    PCU : komponen di level BSS yang menghubungkan terminal ke jaringan GPRS
SGSN bertugas:
 1. Mengirim paket ke Mobile Station (MS) dalam satu area.
 2. Mengirim sejumlah pertanyaan ke HLR untuk memperoleh profile data pelanggan   GPRS (management mobility).
3. Mendeteksi MS-GPRS yang baru dalam suatu area servis yang menjadi tanggung jawabnya (location management)
 4. SGSN dihubungkan ke BSS pada GSM dengan koneksi frame relay melalui PCU (Packet Control Unit) di dalam BSC.
GGSN bertugas:
1. Sebagai interface ke jaringan IP external seperti : public internet atau mobile service provider.
2. Memutakhirkan informasi routing dari PDU ( Protokol Data Units ) ke SGSN.
  GPRS menggunakan sistem komunikasi packet switch sebagai cara untuk mentransmisikan datanya. Packet switch adalah sebuah sistem di mana data yang akan ditransmisikan dibagi menjadi bagian-bagian kecil (paket) lalu ditransmisikan dan diubah kembali menjadi data semula. Sistem ini dapat mentransmisikan ribuan bahkan jutaan paket per detik. Transmisi dilakukan melalui PLMN (Public Land Mobile Network) dengan menggunakan IP seperti 08063464xxx. Karena memungkinkan untuk pemakaian kanal transmisi secara bersamaan oleh pengguna lain maka biaya akses GPRS, secara teori, lebih murah daripada biaya akses CSD. GPRS didesain untuk menyediakan layanan transfer packet data pada jaringan GSM dengan kecepatan yang lebih baik dari GSM. Kecepatan yang lebih baik ini didapat dengan menggunakan coding scheme (CS) yang berbeda dari GSM.
Cara Pemasangan
  Untuk dapat menggunakan GPRS (khususnya pada handphone yang mendukung) diperlukan setting terlebih dahulu. Cara setting GPRS terdapat di masing-masing operator. Setting GPRS di HP dapat dilakukan dengan otomatis dan manual. Setting GPRS secara otomatis dapat dilakukan dengan mengirimkan SMS ke provider yang anda miliki, tarifnya bervariasi antar provider, dan format pesan yang dikirimkan juga berbeda-beda tergantung dari setiap provider. Sementara, untuk setting GPRS secara manual HP cukup mengikuti petunjuk setting default yang terdapat di HP, tanpa perlu mengubah-ubahnya lagi. Jika ingin memakai HP untuk koneksi Internet dari PC, anda hanya perlu untuk mengeset GPRS saja, tanpa perlu mengeset WAP ataupun MMS. Tiga hal yang harus diketahui adalah access point name, username, dan password. Selanjutnya, untuk menggunakan GPRS di komputer, dapat menyambungkan handphone yang telah tersetting GPRS itu dengan komputer yang telah tersetting. Cukup memasukkan angka dialling misalnya 08096470 dan klik tombol dial, maka permintaan kita akan segara disambungkan.
4. 2.75G

  Generasi 2,75G dikenal dengan generasi EDGE. EDGE diperkenalkan oleh AT&T di Amerika Serikat pada tahun 2003. Secara teknis sebetulnya EDGE telah memenuhi standar 3G yang ditetapkan oleh ITU. Teknologi ini dapat mengirimkan data lebih cepat dari 2.5G. EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution) yang mampu menyalurkan data dengan kecepatan hingga 3 kali kecepatan GPRS, yaitu 384 kbps. Beberapa kelebihan Teknologi EDGE :
o Dengan EDGE, operator selular dapat memberikan layanan komunikasi data dengan kecepatan lebih tinggi dibanding GPRS (General Packet Radio Service), di mana GPRS hanya mampu melakukan pengiriman data dengan kecepatan sekitar 25 Kbps.
o  Begitu juga bila dibandingkan platform lain, kemampuan EDGE mencapai 3-4 kali kecepatan akses jalur kabel telepon (biasanya sekitar 30-40 kbps) dan hampir 2 kali lipat kecepatan CDMA 2000 1X yang hanya sekitar 70-80 kbps.
o  Layanan berbasis teknologi EDGE berkemampuan memberikan berbagai aplikasi layanan generasi ketiga, yakni: high quality audio streaming, video steraming, on line gaming, high speed download, high speed network connection, push to talk dan lain-lain.
o Sejak pertengahan tahun 2000, platform teknologi Internasional GERAN (GSM EDGE Radio Access Network) telah mengadopsi seluruh spesifikasi 3GPP (third Generation Project Partnersip), hal ini menjadikan teknologi EDGE masuk dalam kelompok teknologi yang memenuhi kualifikasi generasi ketiga UMTS 3G.
5. 3G

  3G (dari bahasa Inggris: third-generation technology) merupakan sebuah standar yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) yang diadopsi dari IMT-2000 untuk diaplikasikan pada jaringan telepon selular. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel versi ke-tiga. Melalui 3G, pengguna telepon selular dapat memiliki akses cepat ke internet dengan bandwidth sampai 384 kbps ketika alat tersebut berada pada kondisi diam atau bergerak secepat pejalan kaki. Akses yang cepat ini merupakan andalan dari 3G yang tentunya mampu memberikan fasilitas yang beragam pada pengguna seperti menonton video secara langsung dari internet atau berbicara dengan orang lain menggunakan video. 3G mengalahkan semua pendahulunya, baik GSM maupun GPRS. Beberapa perusahaan seluler dunia akan menjadikan 3G sebagai standar baru jaringan nirkabel yang beredar di pasaran ataupun negara berkembang. Teknologi 3G terbagi menjadi GSM dan CDMA. Teknologi 3G sering disebut dengan Mobile broadband karena keunggulannya sebagai modem untuk internet yang dapat dibawa ke mana saja.
  Setelah masuk ke Indonesia, 3G menjadi incaran perusahaan telekomunikasi. Setelah melalui perlelangan oleh Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, terpilih 3 perusahaan seluler yang memiliki lisensi untuk mengembangkan 3G di Indonesia, diantaranya:
• Telkomsel
• Excelcomindo Pratama
• Indosat
  Ada beberapa pemahaman yang salah tentang 3G di dalam masyarakat umum diantaranya  layanan 3G tidak bisa tanpa ada cakupan layanan 3G dari operator. Hanya membeli sebuah handset 3G, tidak berarti bahwa layanan 3G dapat dinikmati. Handset dapat secara otomatis pindah ke jaringan 2G bila, pelanggan tidak menerima cakupan 3G. Sehingga bila seseorang sedang bergerak dan menggunakan layanan video call, kemudian terpaksa berpindah ke jaringan 2G, maka layanan video call akan putus.
    Layanan 3G berada pada frekuensi 1.900 Mhz. ITU-T memang mendefinisikan layanan 3G untuk GSM pada frekuensi 1.900 Mhz dengan lebar pita sebesar 60 Mhz. Namun, pada umumnya, teknologi berbasis CDMA2000 menggunakan spektrum di frekuensi 800 Mhz, atau yang biasa dikenal sebagai spektrum PCS (Personal Communication System).
6. 3.5G

  3,5G atau dikenal juga sebagai super 3G merupakan peningkatan dari teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (>2Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan bertukar data video (video sharing).
Teknologi ini merupakan penyempurnaan teknologi sebelumnya dengan menutupi semua keterbatasan 3G. Teknologi 3,5G ini merupakan teknologi transmisi data pita lebar yang dapat digunakan secara berpindah-pindah (mobile broadband) yang berbasis HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access). Teknologi ini mampu mengirimkan data awal (initial data transmission speed) dengan kecepatan hampir sepuluh kali lipat dari kecepatan teknologi 3G. Teknologi 3,5G berbasis HSDPA dikembangkan dari W-CDMA (Wideband CDMA) dan memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS). Dikatakan demikian, karena melalui HSDPA terbentuklah saluran W-CDMA yang baru, yaitu high-speed downlink shared channel (HS-DSCH) yang hanya digunakan untuk transmisi beragam informasi arah bawah menuju ponsel.
  Teknologi 3,5G ini memungkinkan penggunanya untuk mengunduh beragam sajian multimedia, seperti streaming video, streaming musik, mobile TV, permainan daring (online game) , cuplikan film, animasi, video klip, permainan, video klip olahraga, berita keuangan, memainkan kumpulan lagu secara penuh, dan unduh karaoke dengan kecepatan tinggi. Seluruhnya dapat dilakukan sambil tetap melakukan telepon video dengan tanpa mengganggu proses transfer data. Kegunaan lain teknologi 3,5G yang paling sering dimanfaatkan saat ini adalah menjadi internet broadband HSDPA. Dengan teknologi ini, kita dapat mengakses data/internet dengan lebih cepat.
  Berbekal bandwith hingga 3,6 megabit per detik (mbps), kehadiran HSDPA dari jalur teknologi 3,5G ini meninggalkan pendahulunya yaitu GPRS hingga 3G. GPRS hanya sanggup membawa data hingga 50 kilobit per detik (kbps). Penerusnya EDGE yang juga dikenal dengan 2,75G hanya mampu sampai di 150 kilobit per detik (kbps). Sedangkan WCDMA alias 3G baru bisa mengusung data secepat 384 kilo bit per detik (kbps). Teknologi 3.5G mobile internet access menawarkan berbagai keuntungan untuk kalangan bisnis maupun perorangan. Keunggulan utama yaitu dengan kecepatan super tinggi hingga 3.6 Mbps menggunakan tehnologi High Speed Downlink Package Access (HSDPA) memperlihatkan bahwa teknologi 3.5G sangat superior dibandingkan dengan teknologi generasi sebelumnya.
7. 4G

  4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada standar generasi keempat dari teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G dan 2G. Sistem 4G menyediakan jaringan pita lebar ultra untuk berbagai perlengkapan elektronik, contohnya telpon pintar dan laptop menggunakan modem USB.
  Terdapat dua kandidat standar untuk 4G yang dikomersilkan di dunia yaitu standar WiMAX (Korea Selatan sejak 2006) dan standar Long Term Evolution (LTE) (Swedia sejak 2009).
Di Indonesia, WiMAX pertama kali diluncurkan oleh PT. FirstMedia dengan merek dagang Sitra WiMAX sejak Juni 2010. Kemudian teknologi LTE pertama kali diluncurkan oleh PT. Internux dengan merek dagang Bolt Super 4G LTE sejak 14 November 2013.
  Sistem 4G menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium dan keamanan tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephon yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4 GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular. Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.
  Pada bulan Maret 2008, sektor komunikasi International Telecommunications Union-Radio (ITU-R) menentukan seperangkat persyaratan untuk standar 4G, bernama Mobile Telecommunications International Lanjutan (IMT-Advanced) denagan persyaratan kecepatan puncak untuk layanan 4G di 100 mbps untuk komunikasi mobilitas tinggi (seperti dari kereta dan mobil) dan 1 Gbps untuk komunikasi mobilitas rendah (seperti pejalan kaki dan pengguna stasioner).
  Sejak versi pertama-rilis Mobile WiMAX dan LTE mendukung jauh lebih sedikit dari 1 Gbps, mereka tidak sepenuhnya IMT-Advanced compliant, tapi sering dicap 4G oleh penyedia layanan. Pada tanggal 6 Desember 2010, ITU-R mengakui bahwa kedua teknologi, serta lainnya di luar-3G yang tidak memenuhi persyaratan IMT-Advanced, bisa tetap dianggap "4G", asalkan mereka mewakili dasar untuk IMT-Advanced compliant dan "tingkat substansial peningkatan kinerja dan kemampuan sehubungan dengan sistem generasi ketiga awal sekarang dikerahkan".
  Mobile WiMAX Release 2 (juga dikenal sebagai WirelessMAN-Advanced atau IEEE 802.16m ') dan LTE Lanjutan (LTE-A) adalah IMT-Advanced compliant versi kompatibel di atas dua sistem, standar selama musim semi 2011, dan kecepatan menjanjikan di 1 Gbps. Sebagai lawan generasi sebelumnya, sistem 4G tidak mendukung layanan telepon circuit-switched tradisional, tapi semua-Internet Protocol (IP) berbasis komunikasi seperti IP telephony. Spread spectrum teknologi radio yang digunakan dalam sistem 3G, ditinggalkan di semua sistem  4G dan digantikan oleh transmisi OFDMA multi-carrier dan skema pemerataan frekuensi-domain lainnya (FDE), sehingga memungkinkan untuk mentransfer bit rate yang sangat tinggi meskipun bergema. Bit rate puncak lebih ditingkatkan dengan array antenna cerdas untuk beberapa input multiple-output (MIMO) komunikasi.
  Sementara ITU telah mengadopsi rekomendasi untuk teknologi yang akan digunakan untuk komunikasi global di masa depan, mereka tidak benar-benar melakukan standarisasi atau pengembangan bekerja sendiri,dan  bukan mengandalkan pekerjaan badan standar lainnya seperti IEEE, WiMAX Forum dan 3GPP.
  Implementasi Mobile WiMAX dan LTE dianggap sebagai solusi sementara yang akan menawarkan dorongan yang cukup besar sampai WiMAX 2 (berdasarkan 802.16m spec) dan LTE Advanced diluncurkan. Versi standar yang terakhir yang disahkan pada musim semi 2011, namun masih jauh dari yang dilaksanakan.
  Set pertama persyaratan 3GPP LTE pada Lanjutan telah disetujui pada bulan Juni 2008. LTE Lanjutan adalah untuk dibakukan pada tahun 2010 sebagai bagian dari rilis 10 dari spesifikasi 3GPP. LTE Advanced akan didasarkan pada spesifikasi LTE yang ada Rilis 10 dan tidak akan didefinisikan sebagai spesifikasi seri baru. Ringkasan teknologi yang telah dipelajari sebagai dasar untuk LTE Advanced termasuk dalam laporan teknis.
  Beberapa sumber pertimbangkan mengimplementasikan versi pertama LTE dan Mobile WiMAX sebagai pra-4G atau hampir-4G, karena mereka tidak sepenuhnya memenuhi persyaratan direncanakan dari 1 Gbps untuk penerimaan stasioner dan 100 Mbps untuk mobile.

8. 4.5G
  4.5g / LTE-A layanan disampaikan melalui operator agregasi pada 800Mhz dan 2.6GHz (Cellphone + WiFi) pita frekuensi spektrum,  sangat cocok untuk teknologi. Frekuensi yang lebih rendah baik untuk cakupan dalam ruangan, sedangkan frekuensi yang lebih tinggi menjamin kecepatan puncak dan kapasitas. Dengan teknologi LTE saat ini , smartphone hanya mungkin  untuk menggunakan salah satu band spektrum kontinu ( misalnya baik 800MHz , 1800MHz atau 2600MHz ) . Dengan LTE -Advanced , ada fitur baru yang dikenal sebagai ' pembawa agregasi '. Dengan operator agregasi , smartphone Anda dapat menggunakan beberapa band dari spektrum pada waktu yang sama . Setiap band spektrum dikenal sebagai ' pembawa komponen ' . Misalnya , Anda bisa agregat dua operator komponen 2x20MHz untuk memberikan 2x40MHz bandwidth total.

  Itulah tadi perkembangan teknologi komunikasi saat ini. Masih banyak kekurangan dalam artikel ini, oleh karena itu saya mengharapkan komentar serta saran untuk membuat ini menjadi lebih sempurna.

0 komentar: